Dieng
Seperti surga yang tersembunyi di tanah jawa,terdapat 2 telaga yang
bikin mata ini semakin tak sadarkan.
- Telaga Warna
Telaga
yang warnanya bikin khas ini bikin mata semakin tak sadarkan karena
tentunya warna yang dapat berubah – ubah. Telaga ini pada dasarnya
berwarna hijau tapi sering kali berubah menjadi kuning, pink, biru,
dan warna – warna pelangi lainnya. Saat tersinarkan matahari warna
ini berubah, fenomena ini terjadi karena belerang sulfur yang begitu
kuat. Penasaran ingin kayak gimana bentuknya? Tapi jika kalian ke
tempat ini sangat disarankan pada pagi hingga siang hari. Soalnya
kalau sore ataupun malam hari sudah mulai tertupi kabut awan.
- Telaga Menjer
Telaga
ini tidak berubah warna seperti telaga warna. Tapiiiii... telaga ini
sangat cocok untuk kamu yang ingin wisata di tempat yang sunyi dan
sejuk. Karena Telaga Menjer memiliki keindahan yang tak kalah dengan
Telaga Warna yaitu keindahan alam di kaki – kaki pegunungan Dieng.
Di Telaga Menjer kita bisa menaiki perahu yang ada disana dengan
suasana sunyi dan suara-suara burung yang berkicau yang bikin betah
dan tak mau pulang.
Candi
Arjuna Dieng, Candi Hindu yang Tertua Di Pulau Jawa.
Konon, Candi
ini dibangun pada tahun 809M, dan merupakan tempat pemujaan Dewa
Siwa. Candi Arjuna ini berhadapan dengan Candi Semar.
Sedangkan di sebelah kiri Candi Arjuna berjajar Candi Srikandi, Candi
Puntadewa, dan Candi Sembadra. Di dalam candi arjuna juga terdapat
air suci menggenang di dalam yoni. Konon air suci itu tak pernah
habis meskipun di musim kemarau entah datangnya dari mana mata air
suci tersebut. Sampai sekarang juga masih dianggap sakral oleh
masyarakat sekitar yang masih percaya. Di Candi Arjuna ini juga
terdapat tanah berumput di sekeliling candi dan sangat terasa empuk
bila kita berjalan diatasnya.
Negri
Diatas Awan ini Makin Terlihat di Bukit Sikunir, Pemandangan nan
Indah.
Bukit
Sikunir berada di ketinggian sekitar 2.200 mdpl yang berada di Desa
Sembungan. Betapa tingginya, untuk berada disana kita harus berjalan
kaki agar bisa melihat keindahan Negri Diatas Awan. Memang sangat
lelah untuk berjalan kaki untuk sampai ke bukit, tapi kelelahan itu
akan terbayarkan dengan pemdangan yang sangat indah. Bagian yang
paling memukau itu ketika melihat sunrise dari Bukit Sikunir. Jadi,
jika ingin pergi kesana sangat disarankan datang pagi-pagi agar bisa
melihat matahari terbit dengan pesona yang berwarna oranye itu.
Sumur
yang ada di Dataran Tinggi Dieng itu Sumur Jalatunda, Sumur yang
Berwarna Hijau Lumut.
Sumur
yang berwarna hijau pekat yang berdiameter 90 meter dan kedalaman
lebih dari 150 meter ini terbentuk dari letusan kawah vulkanis
beratus tahun lalu. Tapi untuk bisa melihat sumur ini kalian harus
menaiki 257 anak tangga. Wow.. banyak sekali bukan?
Pada
zaman dulu katanya sumur ini menjadi tempat Antareja, Antaboga,
Antasena, dan Nyai Dewi Kuntki bertafakur, dibulan Haji dan bulan
Suro tempat ini menjadi jujugan untuk melakukan ritual agar
memperoleh hidayah supaya keinginan/ hajatnya terkabul.
Disana
juga ada yang unik yaitu tumpukan batu kerikil yang beralas karung
beras. Konon katanya nih, mereka yang bisa melempar batu kerikil ini
ke tengah sumur akan dapat keberuntungan dan keinginannya bisa
terkabulkan. Tapi untuk mendapatkan batu – batu itu kita juga harus
membeli kepada anak – anak yang berada di lokasi sumur ini. Untuk
biaya 1 kerikil batunya itu sangat murah sekali hanya Rp 500,-
Tanah
yang Tandus ini Harus Berhati – hati Jika Kamu Berada di Kawah
Sikidang.
Kawah
ini adalah kawah yang masih aktif, terhampar tanah yang tandus
disekitaran kawah. Lubang bekas kawah ini berada dimana – mana dan
pengunjung harus sangat berhati – hati agar tidak menginjak. Tanah
ini sangat berbahaya karenanya tanah yang basah dan bergolak
mendidih. Disana ada sebuah kolam besar air yang bercampur lumpur
abu-abu yang terus mengeluarkan asap putih. Bau belerangnya pun
sangat menyengat. Jadi jika kalian berkunjung ketempat ini kalian
harus berhati – hati.
Tapi
jangan khawatir karena ada papan yang terpampang untuk memberitahukan
pengunjung agar terus berhati – hati ketika berjalan ke Kawah
Sikidang ini.
No comments:
Post a Comment