Friday 15 July 2016

Menikaaah!!?



Bagi anak mudah nikah itu memang sesuatu hal yang sangat sakral dan itu sebuah pilihan yang benar - benar pilihan dalam hidup. Karena untuk laki - laki nikah itu harus benar - benar siap ( Siap bukan berarti harus punya banyak uang ). Siap menyayangi anak perempuan orang, dan siap ngebahagiain anak perempuan orang juga. Belum lagi kalau sudah punya anak, biaya pun bertambah lagi dan kasih sayang juga harus lebih bertambah lagi.

Sedangkan perempuan, harus siap menjadi wanita yang patuh terhadap suaminya. Kalau kemana - mana harus izin dulu sama suami, terus kalau nggak izin bisa kualat dan dapat dosa. Harus bisa menjadi panutan juga bagi anak - anaknya. Jadi contoh yang baik.

Nikah emang berat sih, kalau terus dibayangkan. Entah bayangan itu menjadi bayangan yang baik atau yang buruk.
Makanya biasanya orang yang sudah menikah sering kali bilang sama orang - orang yang belum menikah "Ayoo buruan nikah!" dan biasanya juga orang yang belum menikah hanya bisa tersenyum dan sambil berkata dalam hatinya "Iya, emangnya nikah itu gampang". 

Tapi kata - kata itu hanya bisa berada di dalam hati, soalnya tau nggak kenapa?
Karena pembicaraan menikah itu akan semakin panjang. Mungkin yang sudah menikah akan menjawab "Nikah itu gampang, yang bikin ribet itu kan manusianya". Terus karena sudah terlanjur ada pembahasan, akan semakin menjadi - jadi perdebetan pernikahan.

Huaaah!

Padahal gue yakin, yang belum menikah itu sebenarnya belum siap menikah, makanya terus mengeles kata-kata. Atau bahasa kerennya berselimut dengan lewat kata. Sebenarnya gue juga belum menikah, karena mungkin menikah itu hal yang mengerikan buat gue. 

Kenapa menjadi hal yang mengerikan?

Karna gue sering banget denger orang sudah menikah tapi sering banget berantem sama pasangannya. Oke kalau beratemnya biasa mungkin gue maklum. Tapi kalau sampai mau cerai itu kayaknya udah hal yang amat mengerikan buat gue. Emang sih, cerai adalah jalan terakhir ketika pernikahan memang sudah tidak bisa dipertahankan.

Mungkin semua orang juga nggak ada yang mau sama perceraian. Makanya gue sebelum menikah itu berpikir panjang, gw sangat takut perceraian. Dan juga takut banget berantem apalagi sampai teriak - teriakan ngga wajar. Ya saling menyakiti satu sama lainlah.  

                                                            ( Photo diambil dari Google )

Oiya, sebenarnya gue juga punya pengalaman hampir menikah dengan seseorang, sampai suatu ketika gue sama dia memang tidak saling cocok. Dan gue memutuskan untuk tidak menikah dengannya. Daripada nasi sudah menjadi bubur. Lebih baik berpikir ulang.

Ya ini kayak cambukkan buat gue, menjalankan komitmen dengan seseorang bukan hal yang mudah buat gue. Sedangkan gue hampir berhasil. Tetapi gue percaya takdir tuhan yang indah sampai akhirnya Solat istikharahlah yang membuat gue yakin untuk tidak bersamanya.Karena ketidakcocokan. 

Mungkin kalau orang bilang, semua pasangan memang nggak ada yang cocok. Mereka saling melengkapi. Tapi beda sama gue masalah terus ada sampai akhirnya gue sadar batu yang terus dilemparin ke batu akan hancur juga. Disini, bukannya mau menyerah tapi gue mencoba mengerti kapan harus berhenti sebelum cerita yang begitu indah menjadi sakit yang paling dalam.

Yaa ada juga sih pernikahan yang berakhir bahagia. Kayak nenek sama kakek gue. Nenek gue ditinggal pergi untuk selamanya sama kakek gue itu 10tahun lebih, sebelum Nenek gue minggal.

So, doi merasakan kesendirian selama 10 tahun lebih tanpa suaminya (Kakek gue) menjaga ke 4 anak perempuannya. Merawat, menjaga cucu - cucunya juga. Menyayangi kita semua sampai akhirnya maut yang memisahkan. Sedikit cerita, Nenek gue dulu mau dinikahin sama orang Jepang waktu masih gadisnya.

Karena Nenek gue nggak suka, beliau lebih memilih kakek gue yang asli orang Indonesia. Padahal, dulu kata nyokap gue orang Jepang itu kaya, tapi Nenek gue lebih suka sama Kakek gue, yang bermodal Pekerja Keras, jago ngaji, dan bertanggung jawab. Kakek gue juga bukan orang yang banyak duit seperti orang Jepang yang kaya raya bahkan terpandang.

                                                           ( Photo diambil dari Google )

Disini gue belajar banyak. Memang, cinta sejati itu tidak memandang harta dan tahta. Bermodalkan saling suka dan kepercayaan yang membuat kebahagian sejati. Dan sampai akhirnya mereka berdua terpisahkan oleh maut.


Cinta, jodoh itu kayak masa depan. Penuh misteri dan penuh ketakutan. Seperti teka teki silang yang meski dipilih dan dijawab. 

Monday 11 July 2016

Libur Lebaran







Mudik itu udah kayak rutinitas anak rantau apalagi kalau mau lebaran kayak kemarin. Udah meski pake kudu + wajib buat balik kampung. Semua perantau ngebela - belain demi ketemu saudara, keluarga atau bahkan gebetan yang ada dikampung. Soalnya cuma pas lebaran aja bisa ketemu.

Tapi tahun ini gue nggak mudik, soalnya Nenek & Kakek tercintah sudah tiada, gue juga ngga mau larut - larut dalam kesedihan (lagi). Akhirnya sekeluarga mutusin untuk nggak mudik. Alhasil, gue merencanakan liburan bareng teman - teman gue.

Lebaran itu adalah liburnya semua orang.
Kenapa? Karena pada saat lebaran bukan hanya umat muslim yang dapat merasakan tetapi non muslim pun juga merasakan libur lebaran.

Gue mau cerita sedikit tentang malam takbiran yang gue lakukan bersama teman - teman gue.
Jadi pas takbiran kemarin gue berniat untuk nongkrong - nongkrong lucu sambil nonton bioskop filmnya Raditya Dika yang judulnya "Koala Kumal". Asli, itu film emang bikin kita ngakak parah. Tapi gue bukan mau cerita tentang filmnya. Melainkan, sehabis nonton bioskopnya.

Setelah habis nonton nggak asik kalau hanya sekedar nonton akhirnya gue dan teman - teman memutuskan untuk mencari tempat makan. Pilihan pertama adalah KFC atau MCD. Ya karena hanya disana kita bisa nongkrong tanpa memikirkan waktu. Tetapi, setibanya disana pintu masuknya sudah dipalang. Yang kata penjaganya sudah mau ditutup soalnya besok pagi pada mau solat Ied.

Gue yang mendengar perkataan petugasnya, langsung salut banget. Semuanya mempersiapkan lebaran dengan penuh semangat dan kesiapan yang benar - benar berarti. Lebaran idul fitri, memang moment yang ditunggu - tunggu. Semua orang berbondong - bondong mempersiapkan Idul Fitri. 

Nah, kalau kita lihat di TV orang - orang rela macet - macetan demi bersilaturahmi dengan keluarga dan kenangan dikampung halaman. Ya memang, Kampung halaman adalah obat rindu dengan saudara dan keluarga disana. Bahkan ia juga obat rindu dari saudara dari yang sudah tiada walaupun masih membekas di hati, dan memori itu tersimpan dengan rapi di setiap sudut ruangan. 

Akhirnya gue dan teman - teman memutuskan untuk nongkrong di warung tenda yang masih buka. Soalnya, kita juga ngga mau sebagai beban mereka yang sudah ingin cepat - cepat pulang dan mempersiapkan tubuh yang fit di hari raya.


Sekian.

Friday 1 July 2016

The Dream

Hari ini adalah Workshop Sagara semester 9. Seperti biasa Sagara selalu melakukan workshop di setiap hari Jumat. Jadi hari Jumat adalah hari keakraban karyawan dengan satu dan yang lainnya.  

Di workshop yang udah berjalan sejak lama ini, juga tidak harus membicarakan tentang pekerjaan. Tapi bisa mempresentasikan tentang hal apapun yang arahnya positif dan bisa bermanfaat untuk orang lain.

Nah, hari ini gue yang jadi pembawa materi, walaupun udah berkali - kali bawain workshop tetap aja selalu deg - degan karena gue ngerasa banget kalo ini ajang pentas. Ajang dimana gue bisa berhasil apa nggaknya ngebuat suasana benar - benar hidup antara pembawa materi dengan penontonnya. Dari pengalaman yang sudah - sudah, gue juga mikir keras untuk membawakan materi apa yang pas. 

Kenapa gue begini? 

Ya mungkin karena gue mau melakukannya secara totalitas agar hasilnya pun memuaskan. Kesempatannya satu semester satu kali berbicara. Coba kalau dibayangin ajang pentas ini disia -siakan begitu saja. 

Siapa yang rugi?
Hmmm, I can't and I don't want.

Setelah gue berpikir satu harian, otak gue naik turun kayak anak tangga. Dan akhirnya gue menemukan judul yang pas, karena berhubung gue emang punya mimpi. Lalu setelah gue pikir - pikir kayak anak tangga itu, gue bawain aja di workshop semester 9 ini dengan judulnya "The Dream".

The Dream berarti mimpi. Itu yang akhirnya gue bawain. Mimpi gue sendiri adalah terus menghasilkan karya dan merealisasikan mimpi - mimpi teman - teman gue. 

Banyak hal yang gue presentasiin disini dari mimpi yang pengen banget punya suami bule sampai akhirnya gue udah nggak mau dapet suami bule. *Eh, malah dapetnya Pale.* Ups! hehehe

Dan mimpi - mimpi gue yang ingin ngebahagian kedua orang tua gue.

Disini gue juga nggak mau cuma gue aja yang menghasilkan karya. Gue pun memaksa mereka untuk menuliskan sesuatu dari gambar dibawah ini. Gue berharap teman - teman Sagara bisa berimajinasi atas gambar dibawah ini. Dalam waktu sekitar 20 Menit mereka akhirnya bisa menulisakan sesuatu dari gambar dibawah ini.

                          ( Gambar diambil dari google )
  


Dan ini hasil karya - karya mereka.

Karya : Dhuhanawuri Agung Nugroha

Morning Color

The morning come in a very strange color. It's a mixed of two different kind of colors that symbolize energy, the energy that give live to everyone. 

It's also a very coincidence that the color of orange gave a more calming feeling in our eyes and maybe in our soul. It gave a new meaning of not only energy but also a calming energy. 

Such a coincidence can only be appreciated by people want to give more meaning to their day. Good morning and give the world the color that it deserved.


Karya : Januar Siregar 

Cahaya dan bayangan

Cahaya dapat menerangi semuanya. Cahaya memberikan 

Cahaya juga akan merefleksikan  sebuah bayangan terhadap sesuatu yg di teranginya.

Seperti kehidupan selalu ada cahaya yang menerangi hati memberikan kehangatan kehidupan, dan memberikan refleksi bayangan gelap yg menjadi sisi gelap dalam kehidupan.


Karya : Wahyu Taufik 

Wewe Gombel

Dulu, anak-anak dilarang keluar pada senja hari karena ditakutkan diculik wewe gombel.

Wewe gombel adalah sesosok makhluk halus menyerupai wanita yang menyeramkan dengan buah dada yang menjuntai ke bawah.

Wewe gombel biasanya menculik anak-anak kecil yang keluar pada waktu senja atau waktu maghrib, jika ada yang diculik biasanya warga mencari nya dengan memukul-mukul peralatan dapur, dan biasanya anak yang diculik ditemukan dekat sebuah pohon besar.


Karya : Faisal Firaz

Maghrib Akhir Cahaya

  Di waktu senja di akhir cahaya di setiap hari yg terus berlalu dengan hal yang sama di sana orang berlomba-lomba menuju rumah ya menemui keluarga ya dengan berbagai macam cerita dan canda gurau yang menjadi satu.

  Diwaktu itu juga pepohonan dan cahaya menghilang menjadi kegelapan waktu dimana semua orang merehatkan tubuh untuk memulai aktifitas keesokan harinya.
   
Dan di setiap tahun juga ada waktu dimana akhir cahaya atau senja menjadi sebuah penanda waktu berbuka bagi para penahan dahaga haus dan lapar yaitu maghrib dug..dug..dug.



Karya : Pendi Setiawan 

Sejuk

Rimbun dedaunan menghiasi sebatang pohon. Tidak ada yang berbeda dari pohon itu. Pohon itu sama dengan pohon-pohon yang selalu aku jumpai.

Tetapi sesuatu seperti mengingatkanku. Dedauan itu seakan memberikan kesejukan yang pernah aku rasakan.

Ya, kesejukan tatapan matamu yang kau beri untukku. Tatapan yang selalu mengingatkanku pada dirimu. 



Karya : Achmad Rizky 

Suasana yang sangat mengerikan atau mencekam.
Disana terdapat pohon yang sangat angker terlihat. 
Penghuni pohon tidak terlihat oleh kita.

Pepohonan ini sudah sangatlah tua makanya penghuni ya banyak sekali ada yang gelantungan, ada yg lagi makan, ada juga yang lagi ngobrol. 
Dan sebagainya, mungkin suasana ini terlihat oleh kita sangatlah serem sekali.

Mungkin ini cerita saya dari apadanya dari susaana yang terlihat . 
Terima kasih Dewi engkau telah memberikan semangat dalam memberikan inspirasi mungkin dalam hal ini akan banyak belajar.


Karya : Abdul Rasman 

Pagi

Aku seperti seorang pemenang, bila berada dengannya.

Manfaat yang banyak Aku dapatkan, bila bersama dengannya.

Aku tak akan meninggalkannya untuk selama hidupku.



Karya : Siti Hardiyanti 

Daun

Helai daun yang menggantung di ranting menari.
Menari seolah hari itu adalah kali terakhir matahari bersinar manja.

Ia terhanyut oleh kabar yang dihembuskan angin. Ia remuk olehnya, namun ia tak kuasa melewatkan kesempatan terakhirnya.

Matahari masih menjanjikan hangat cahaya. Hingga esok lusa sang daun yang lenyap terbawa angin.


Karya : Moh Ichsan 

Seperti pohon besar, ya dia seperti pohon besar. Mungkin hanya itu yang tergambarkan tentangnya.

Menjadi tempat bernaung kami dari panas dan hujan. 

Selalu memberikan yang terbaik untuk kita yang dinaunginya.

Ya dia adalah pohon besar kami.
Pohon besar itu bernama AYAH.


Karya : Ganesha Dwi Muharso 

Puun cabe ga Segede ini

Ngomongin puun, jadi inget sama gorengan dimakan bareng sama cabe. Tapi belum saatnya buka puasa. Jadi berpikir ulang, mungkin bukan puun cabe.

Atau mungkin puun tempat valak dulu bunuh diri?

"Ah, bodo amat!!! Lagi laper pake mikirin puun. !#?@*$!!", Sembari menyeruput kopi item hangat.

Ahhh....



Karya : Muhammad Nuruddin


Pohonn,sinar matahari.bumi.itu bukan aku yang membuat,yakiinlah inil semua.         
Dan saya tidak bersedih walaupun saya tidak bisa membuat itu semua.        


...


Karya : Apriyanto Pramana Putra 

Oh Pohon

Pohon, kenapa kamu menyendiri didalam senja. Jangan kau benamkan kesedihanmu dalam kesendirian.

Pohon, kenapa kamu diam saja. Bicaralah padaku, jangan hanya terdiam. 

Pohon, aku tidak akan mebiarkanmu mengering sendiri tanpa perhatian. Bicaralah padaku, karena aku temanmu.

By the way, kamu beneran pohon kan !? Aku bingung karna kamu diam saja



Karya : Muhammad Ali 

Sore.

Diujung ranting pohon, ada dua anak kera yang sedang asik bermain. Saking asiknya, mereka sampai lupa waktu. 

Tak terasa sore pun menjadi malam. Orang tua mereka pun datang menjemput. 

Mereka pulang bersama orang tua masing-masing dan hidup bahagia.



Karya : M Rizky Avesena 

Pagi ini tampak cerah, matahari bertugas dengan baik hari ini, angin semilir juga menambah sejuknya pagi ini.

Namun cerah dan sejuknya pagi ini berbeda dengan hatinya yg dipenuhi dengan pekikan petir dan gemuruh angin besar dalam bentuk masalah yg sedang dihadapinya

Ya, dia adalah gadis yg baru saja ditinggal mati oleh kekasihnya, dia tampak sangat murung, airmatanya seolah kering sembari memandangi foto kekasihnya yang sudah mendahuluinya pergi ke alam baka.

Tak terasa... 
To be continued


Karya : Rosita Dewi 

Sepi...
Sunyi, sepi, sendiri, kadangkala membuat kita merenung untuk memikirkan banyak hal, apapun itu dalam hidup.
Kejadian hari ini, menjadi pelajaran esok hari, sesal memang tak pernah ada gunyanya.

Lalu, untuk apa selalu disesalkan kejadian masa lalu?jangan pernah menyalahkan diri sendiri.
Masalalu tidak untuk sesalalu disesalkan, tapi untuk dijadikan pelajaran.

Menangislah jika ingin menangis, tapi berjanjilah untuk tetap bangun setiap kali jatuh.

Kalau boleh semua orang pasti ingin menuliskan sendiri kisah hidupnya, tapi sang pencipta lebih tau yang terbaik.



Karya : Nur Alam 

Ada sebuah pohon yg rindang, banyak sekali kenangan yg kelam tentang pohon tersebut

konon ada sepasang kekasih yg sedang di madu cinta, tewas dgn tragis

akhirnya pohon itupun menjadi angker...


-----


Ini hasil karya yang mereka buat dengan imajinasi yang berbeda. Karena setiap orang pada dasarnya bisa menuliskan sesuatu makanya gue meminta teman - teman berimajinasi atas gambar tersebut.

“Jangan takut gagal sebelum mencoba”
“Selamat mencoba dan semangat berkarya”

-dewdepe


Terima kasih.