Friday, 1 July 2016

The Dream

Hari ini adalah Workshop Sagara semester 9. Seperti biasa Sagara selalu melakukan workshop di setiap hari Jumat. Jadi hari Jumat adalah hari keakraban karyawan dengan satu dan yang lainnya.  

Di workshop yang udah berjalan sejak lama ini, juga tidak harus membicarakan tentang pekerjaan. Tapi bisa mempresentasikan tentang hal apapun yang arahnya positif dan bisa bermanfaat untuk orang lain.

Nah, hari ini gue yang jadi pembawa materi, walaupun udah berkali - kali bawain workshop tetap aja selalu deg - degan karena gue ngerasa banget kalo ini ajang pentas. Ajang dimana gue bisa berhasil apa nggaknya ngebuat suasana benar - benar hidup antara pembawa materi dengan penontonnya. Dari pengalaman yang sudah - sudah, gue juga mikir keras untuk membawakan materi apa yang pas. 

Kenapa gue begini? 

Ya mungkin karena gue mau melakukannya secara totalitas agar hasilnya pun memuaskan. Kesempatannya satu semester satu kali berbicara. Coba kalau dibayangin ajang pentas ini disia -siakan begitu saja. 

Siapa yang rugi?
Hmmm, I can't and I don't want.

Setelah gue berpikir satu harian, otak gue naik turun kayak anak tangga. Dan akhirnya gue menemukan judul yang pas, karena berhubung gue emang punya mimpi. Lalu setelah gue pikir - pikir kayak anak tangga itu, gue bawain aja di workshop semester 9 ini dengan judulnya "The Dream".

The Dream berarti mimpi. Itu yang akhirnya gue bawain. Mimpi gue sendiri adalah terus menghasilkan karya dan merealisasikan mimpi - mimpi teman - teman gue. 

Banyak hal yang gue presentasiin disini dari mimpi yang pengen banget punya suami bule sampai akhirnya gue udah nggak mau dapet suami bule. *Eh, malah dapetnya Pale.* Ups! hehehe

Dan mimpi - mimpi gue yang ingin ngebahagian kedua orang tua gue.

Disini gue juga nggak mau cuma gue aja yang menghasilkan karya. Gue pun memaksa mereka untuk menuliskan sesuatu dari gambar dibawah ini. Gue berharap teman - teman Sagara bisa berimajinasi atas gambar dibawah ini. Dalam waktu sekitar 20 Menit mereka akhirnya bisa menulisakan sesuatu dari gambar dibawah ini.

                          ( Gambar diambil dari google )
  


Dan ini hasil karya - karya mereka.

Karya : Dhuhanawuri Agung Nugroha

Morning Color

The morning come in a very strange color. It's a mixed of two different kind of colors that symbolize energy, the energy that give live to everyone. 

It's also a very coincidence that the color of orange gave a more calming feeling in our eyes and maybe in our soul. It gave a new meaning of not only energy but also a calming energy. 

Such a coincidence can only be appreciated by people want to give more meaning to their day. Good morning and give the world the color that it deserved.


Karya : Januar Siregar 

Cahaya dan bayangan

Cahaya dapat menerangi semuanya. Cahaya memberikan 

Cahaya juga akan merefleksikan  sebuah bayangan terhadap sesuatu yg di teranginya.

Seperti kehidupan selalu ada cahaya yang menerangi hati memberikan kehangatan kehidupan, dan memberikan refleksi bayangan gelap yg menjadi sisi gelap dalam kehidupan.


Karya : Wahyu Taufik 

Wewe Gombel

Dulu, anak-anak dilarang keluar pada senja hari karena ditakutkan diculik wewe gombel.

Wewe gombel adalah sesosok makhluk halus menyerupai wanita yang menyeramkan dengan buah dada yang menjuntai ke bawah.

Wewe gombel biasanya menculik anak-anak kecil yang keluar pada waktu senja atau waktu maghrib, jika ada yang diculik biasanya warga mencari nya dengan memukul-mukul peralatan dapur, dan biasanya anak yang diculik ditemukan dekat sebuah pohon besar.


Karya : Faisal Firaz

Maghrib Akhir Cahaya

  Di waktu senja di akhir cahaya di setiap hari yg terus berlalu dengan hal yang sama di sana orang berlomba-lomba menuju rumah ya menemui keluarga ya dengan berbagai macam cerita dan canda gurau yang menjadi satu.

  Diwaktu itu juga pepohonan dan cahaya menghilang menjadi kegelapan waktu dimana semua orang merehatkan tubuh untuk memulai aktifitas keesokan harinya.
   
Dan di setiap tahun juga ada waktu dimana akhir cahaya atau senja menjadi sebuah penanda waktu berbuka bagi para penahan dahaga haus dan lapar yaitu maghrib dug..dug..dug.



Karya : Pendi Setiawan 

Sejuk

Rimbun dedaunan menghiasi sebatang pohon. Tidak ada yang berbeda dari pohon itu. Pohon itu sama dengan pohon-pohon yang selalu aku jumpai.

Tetapi sesuatu seperti mengingatkanku. Dedauan itu seakan memberikan kesejukan yang pernah aku rasakan.

Ya, kesejukan tatapan matamu yang kau beri untukku. Tatapan yang selalu mengingatkanku pada dirimu. 



Karya : Achmad Rizky 

Suasana yang sangat mengerikan atau mencekam.
Disana terdapat pohon yang sangat angker terlihat. 
Penghuni pohon tidak terlihat oleh kita.

Pepohonan ini sudah sangatlah tua makanya penghuni ya banyak sekali ada yang gelantungan, ada yg lagi makan, ada juga yang lagi ngobrol. 
Dan sebagainya, mungkin suasana ini terlihat oleh kita sangatlah serem sekali.

Mungkin ini cerita saya dari apadanya dari susaana yang terlihat . 
Terima kasih Dewi engkau telah memberikan semangat dalam memberikan inspirasi mungkin dalam hal ini akan banyak belajar.


Karya : Abdul Rasman 

Pagi

Aku seperti seorang pemenang, bila berada dengannya.

Manfaat yang banyak Aku dapatkan, bila bersama dengannya.

Aku tak akan meninggalkannya untuk selama hidupku.



Karya : Siti Hardiyanti 

Daun

Helai daun yang menggantung di ranting menari.
Menari seolah hari itu adalah kali terakhir matahari bersinar manja.

Ia terhanyut oleh kabar yang dihembuskan angin. Ia remuk olehnya, namun ia tak kuasa melewatkan kesempatan terakhirnya.

Matahari masih menjanjikan hangat cahaya. Hingga esok lusa sang daun yang lenyap terbawa angin.


Karya : Moh Ichsan 

Seperti pohon besar, ya dia seperti pohon besar. Mungkin hanya itu yang tergambarkan tentangnya.

Menjadi tempat bernaung kami dari panas dan hujan. 

Selalu memberikan yang terbaik untuk kita yang dinaunginya.

Ya dia adalah pohon besar kami.
Pohon besar itu bernama AYAH.


Karya : Ganesha Dwi Muharso 

Puun cabe ga Segede ini

Ngomongin puun, jadi inget sama gorengan dimakan bareng sama cabe. Tapi belum saatnya buka puasa. Jadi berpikir ulang, mungkin bukan puun cabe.

Atau mungkin puun tempat valak dulu bunuh diri?

"Ah, bodo amat!!! Lagi laper pake mikirin puun. !#?@*$!!", Sembari menyeruput kopi item hangat.

Ahhh....



Karya : Muhammad Nuruddin


Pohonn,sinar matahari.bumi.itu bukan aku yang membuat,yakiinlah inil semua.         
Dan saya tidak bersedih walaupun saya tidak bisa membuat itu semua.        


...


Karya : Apriyanto Pramana Putra 

Oh Pohon

Pohon, kenapa kamu menyendiri didalam senja. Jangan kau benamkan kesedihanmu dalam kesendirian.

Pohon, kenapa kamu diam saja. Bicaralah padaku, jangan hanya terdiam. 

Pohon, aku tidak akan mebiarkanmu mengering sendiri tanpa perhatian. Bicaralah padaku, karena aku temanmu.

By the way, kamu beneran pohon kan !? Aku bingung karna kamu diam saja



Karya : Muhammad Ali 

Sore.

Diujung ranting pohon, ada dua anak kera yang sedang asik bermain. Saking asiknya, mereka sampai lupa waktu. 

Tak terasa sore pun menjadi malam. Orang tua mereka pun datang menjemput. 

Mereka pulang bersama orang tua masing-masing dan hidup bahagia.



Karya : M Rizky Avesena 

Pagi ini tampak cerah, matahari bertugas dengan baik hari ini, angin semilir juga menambah sejuknya pagi ini.

Namun cerah dan sejuknya pagi ini berbeda dengan hatinya yg dipenuhi dengan pekikan petir dan gemuruh angin besar dalam bentuk masalah yg sedang dihadapinya

Ya, dia adalah gadis yg baru saja ditinggal mati oleh kekasihnya, dia tampak sangat murung, airmatanya seolah kering sembari memandangi foto kekasihnya yang sudah mendahuluinya pergi ke alam baka.

Tak terasa... 
To be continued


Karya : Rosita Dewi 

Sepi...
Sunyi, sepi, sendiri, kadangkala membuat kita merenung untuk memikirkan banyak hal, apapun itu dalam hidup.
Kejadian hari ini, menjadi pelajaran esok hari, sesal memang tak pernah ada gunyanya.

Lalu, untuk apa selalu disesalkan kejadian masa lalu?jangan pernah menyalahkan diri sendiri.
Masalalu tidak untuk sesalalu disesalkan, tapi untuk dijadikan pelajaran.

Menangislah jika ingin menangis, tapi berjanjilah untuk tetap bangun setiap kali jatuh.

Kalau boleh semua orang pasti ingin menuliskan sendiri kisah hidupnya, tapi sang pencipta lebih tau yang terbaik.



Karya : Nur Alam 

Ada sebuah pohon yg rindang, banyak sekali kenangan yg kelam tentang pohon tersebut

konon ada sepasang kekasih yg sedang di madu cinta, tewas dgn tragis

akhirnya pohon itupun menjadi angker...


-----


Ini hasil karya yang mereka buat dengan imajinasi yang berbeda. Karena setiap orang pada dasarnya bisa menuliskan sesuatu makanya gue meminta teman - teman berimajinasi atas gambar tersebut.

“Jangan takut gagal sebelum mencoba”
“Selamat mencoba dan semangat berkarya”

-dewdepe


Terima kasih.

No comments:

Post a Comment