Cinta itu terlalu menyakitkan.
Cinta itu begitu sulit untuk di raih.
Cinta itu cinta sendiri.
Sepi dalam rasa, kehilangan dalam memiliki.
Tak peduli sudah berapa kali dalam pengorbanan.
Tetap saja dia adalah fana yang tak pernah ditakdirkan oleh-Nya.
Sekuat apapun wanita berpikir dengan logika tetap saja kalah dalam bayang - bayang perasaan.
Perasaan yang terus diselimuti, perasaan yang terus saja menjadi pemenang atas pertikaian hati dan pola pikir.
Keduanya seakan menghentikan peredaran darah.
Kalau musik bisa menjadi kenangan.
Lalu Bagaimana dengan aku yang dulu pernah ada tapi tak dianggap?
Dan Bagaimana dengan nafasku yang seakan berhenti mengingat itu semua?
Jatuh sudah harapan dan cinta yang pernah tumbuh.
Melepaskan dalam ketidaksiapan.
Membangun tetapi hancur.
No comments:
Post a Comment