Monday 11 July 2016

Libur Lebaran







Mudik itu udah kayak rutinitas anak rantau apalagi kalau mau lebaran kayak kemarin. Udah meski pake kudu + wajib buat balik kampung. Semua perantau ngebela - belain demi ketemu saudara, keluarga atau bahkan gebetan yang ada dikampung. Soalnya cuma pas lebaran aja bisa ketemu.

Tapi tahun ini gue nggak mudik, soalnya Nenek & Kakek tercintah sudah tiada, gue juga ngga mau larut - larut dalam kesedihan (lagi). Akhirnya sekeluarga mutusin untuk nggak mudik. Alhasil, gue merencanakan liburan bareng teman - teman gue.

Lebaran itu adalah liburnya semua orang.
Kenapa? Karena pada saat lebaran bukan hanya umat muslim yang dapat merasakan tetapi non muslim pun juga merasakan libur lebaran.

Gue mau cerita sedikit tentang malam takbiran yang gue lakukan bersama teman - teman gue.
Jadi pas takbiran kemarin gue berniat untuk nongkrong - nongkrong lucu sambil nonton bioskop filmnya Raditya Dika yang judulnya "Koala Kumal". Asli, itu film emang bikin kita ngakak parah. Tapi gue bukan mau cerita tentang filmnya. Melainkan, sehabis nonton bioskopnya.

Setelah habis nonton nggak asik kalau hanya sekedar nonton akhirnya gue dan teman - teman memutuskan untuk mencari tempat makan. Pilihan pertama adalah KFC atau MCD. Ya karena hanya disana kita bisa nongkrong tanpa memikirkan waktu. Tetapi, setibanya disana pintu masuknya sudah dipalang. Yang kata penjaganya sudah mau ditutup soalnya besok pagi pada mau solat Ied.

Gue yang mendengar perkataan petugasnya, langsung salut banget. Semuanya mempersiapkan lebaran dengan penuh semangat dan kesiapan yang benar - benar berarti. Lebaran idul fitri, memang moment yang ditunggu - tunggu. Semua orang berbondong - bondong mempersiapkan Idul Fitri. 

Nah, kalau kita lihat di TV orang - orang rela macet - macetan demi bersilaturahmi dengan keluarga dan kenangan dikampung halaman. Ya memang, Kampung halaman adalah obat rindu dengan saudara dan keluarga disana. Bahkan ia juga obat rindu dari saudara dari yang sudah tiada walaupun masih membekas di hati, dan memori itu tersimpan dengan rapi di setiap sudut ruangan. 

Akhirnya gue dan teman - teman memutuskan untuk nongkrong di warung tenda yang masih buka. Soalnya, kita juga ngga mau sebagai beban mereka yang sudah ingin cepat - cepat pulang dan mempersiapkan tubuh yang fit di hari raya.


Sekian.

No comments:

Post a Comment