Wednesday, 29 March 2017

MUSEUM KATA - ANDREA HIRATA.



Museum kata yang berada di Belitung Timur ini akan membuat para penulis - penulis jatuh cinta. Dengan banyak kata - kata yang berserakan dimana - mana ini bisa menjadi inspirasi setiap kali melancong kesini. Museum kata yang dibuat oleh penulis terkenal yang karyanya sudah berada dimana - mana ini membuat saya terkagum - kagum oleh nya. Namanya adalah Andrea Hirata yang sudah membuat Indonesia bangga dengan hasil karya - karyanya.


Museum kata ini seperti perpustakaan. Tapi disini tidak menyediakan banyak buku dengan penuh rak. Disini malahan disajikan dengan kata - kata yang membuat diriku meleleh bahkan sesekali merinding. Berkunjung ketempat - tempat seperti ini memang membuat kita menambah energi positif untuk berani bermimpi. Bukan hanya dengan kata - kata tapi disini juga berdinding yang penuh warna seperti hijab saya saat itu dikenakan. Dinding yang berwarna merah, kuning, pink, hijau, hitam yang full colour membuat mata saya benar - benar terkagum melihat isi dalam museum kata.


Tapi sebelum masuk ke dalam sini ada biaya yang harus saya bayar sejumlah Rp 50,000,- bukan hanya itu saya juga mendapatkan buku. Buku ini potongan dari cerita - cerita novel Laskar Pelangi. Dan dengan harga Rp 50,000 ini tidak akan membuat kalian (pengunjung) kecewa. Justru malah membuat para pengunjung bangga dengan se-isi museum kata.






Di dinding - dinding museum banyak sekali terdapat qoute orang - orang hebat. Ditempel seperti mading saja tulisan - tulisan itu. Ada yang menggunakan bahasa Inggris ada juga yang bertulis bahasa arab gundul. Tak lupa juga foto - foto didalamnya.


Museum ini juga terdapat meja - meja kecil. Saya berpikir bahwa ruangan ini mungkin juga bisa dipakai sebagai workshop yang menyenangkan bagi anak - anak kecil yang ingin menjadi seseorang yang besar. Meja - meja yang terbuat dari kayu ini nampak sederhana dengan cat yang membalutnya agar terlihat unik.



Lanjut melakukan observasi saya dalam ruangan demi ruangan saya kunjungi. Disini saya menemukan mesin jahit beserta lemari yang sudah usang. Melihat ini mengingatkan ku pada kampung halaman Ibuku. Lemari yang mirip dengan rumah Nenek disana. Mungkin lemari ini menunjukkan bahwa museum ini memang klasik. Yang ditunjukkan adalah benda - benda tua yang bersejarah. Berbagai jam dinding yang dipajang bersebelahan dengan lemari dan tak lupa tulisan arab ayat kursi yang dipajang. Benar - benar seperti rumah Nenek & Kakek ku dikampung sana. Hingga aku berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan dan lukisan penuh kata - kata.

Setelah melihat ruangan tersebut akhirnya aku memutuskan untuk bergerak dan berpindah melihat yang lainnya. Dan saya menemukan satu yang menakjubkan, yaitu Novel Laskar Pelangi dengan berbagai edisi dalam bentuk bahasa yang berbeda - beda. Ini benar - benar membuat saya kagum dengan penulis yang membuat kita bangga padaNya.



Saat itu benakku langsung terlintas betapa hebatnya ternyata bukan hanya orang Indonesia saja yang membaca bukunya melainkan orang - orang diluar Indonesia pun juga membaca tulisan karya Andrea Hirata.


Selepas itu saya berpindah lagi untuk mengeksplor apa saja yang berada di Museum. Dan saya menemukan lagi alat - alat elektronik jaman dulu. Seperti mesin ketik, radio jaman dulu yang bisa di pakai dengan kaset, lalu ada juga TV tabung.


Dan ketika mata saya menoleh ke sebelahnya saya melihat koper yang begitu menarik perhatian saya dengan bertuliskan "Travelling Writer". Impian semua penulis rasanya bisa menceritakan perjalanan yang bisa di tuliskan. Dan saya benar - benar menginginkan koper tersebut. Mungkin suatu saat nanti saya akan membuatnya. Koper yang simple dengan banyak tulisan yang ditempel. 

Akhirnya saya berhenti memikirkan koper tersebut dan saya menjelajahi ke dalam museum. Disini saya menemukan replikanya SD Muhammadiyah. SD nya tidak terlalu besar namun benar - benar mirip. Nah didepannya tertulis "Sekolah Gratis Andrea Hirata". Didalamnya juga terdapat kursi dan meja - meja belajar. Kursi dan meja yang terbuat dari kayu tanpa dibaluti cat, dan dinding yang terbuat dari kayu tak lupa disana juga terdapat pajangan - pajangan yang ditempel bersebelahan dengan papan tulis yang masih menggunakan kapur ini seperti di Film Laskar Pelangi. Lalu saya mengelilingi ruangan - ruangan disini. 





Saya juga melihat beberapa ruangan yang masih dibangun karena masih dalam pengerjaan. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke depan lagi yang melewati dinding berbalut cat berwarna - warni.

Didepan banyak pajangan - pajangan yang unik dan menarik terlihat gambar dibawah ini.



Lalu di bawahnya juga ditulis dengan cat dan kata - kata yang dibuat oleh penulis Andrea Hirata.


"Sekolah adalah kesempatan, berkah, dan kegembiraan" -Andrea Hirata-


Ruangan - ruangan ini juga banyak pajangan dari karakter - karakter film Laskar Pelangi. Di Film ini karakter - karakternya memang sangat kuat karena mereka begitu menginspirasi sekali bagi penontonnya. 



Dan ini adalah pemandangan luar museum yang penuh dengan warna. Karena memang hidup ini berwarna. Ada sedih, senang, dan bahagia.




Sekian dari saya cerita dari Museum Kata. Kalau kalian berkunjung ke Belitung saya sangat menyarankan untuk datang dan masuk ke dalam museum ini. Karena dengan kita masuk dan membayar untuk memasuki museum, berarti kita sedang menghargai karya anak bangsa. Karena kalau bukan kita ya siapa lagi.




No comments:

Post a Comment